Jaman
baheula, 2001, pacarku sudah punya hp pertamanya. Beli baru, harga 3
jutaan. Merk Siemens S45. Doi nggak mau beli yang merk sejuta umat,
demikian alasan milih seri itu. Dan sejak saat itulah aku jadi pacar
keduanya *curhat*
Tak
lama kemudian, doi memintaku beli hp juga. Terpengaruh pacar, pengen
ngincer merk Si Emen lagi. Tapi duit darimana? Uang jatah bulanan anak
kos saja hanya 400 ribu sebulan. Sementara hp-hp baru harganya 2 juta ke
atas. Belum lagi beli kartu perdana sekitar 500 ribuan.
|
"Aku utangin deh," rayu pacar aku.
Kok utang sih, kirain dibeliin. Batinku.
"Ya udah, beneran ya aku utang. Nanti pas lebaran aku bayar. Biasanya dapat angpau dari sodara," jawabku.
"Tapi budgetnya nggak banyak. Cari hp second aja ya," lanjut pacarku.
Akupun
setuju. Waktu itu belum banyak counter hp second seperti saat ini.
Lagipula aku nggak pede ke counter hp. Takut ketauan budget minim.
Singkat
kata, aku membeli hp dari teman kuliah. Merk Siemens C30, warna biru
dongker. Cukup ramping dan itu membanggakan banget karena saat itu
semakin kecil hp semakin keren.
Kubeli
dengan harga 600 ribu, uang pinjaman dari pacar. Kondisi HP cukup
mulus, walaupun bukan second, mungkin third atau fourth atau
fifth...yang penting tampak tangguh.
Lampu
layarnya merah. Tulisan hanya satu baris dan besar-besar. Jadi baca SMS
seperti baca running text yang hanya sebaris-sebaris. Satu persatu kata
melintas dari kanan ke kiri.
Untuk ringtone tidak banyak pilihan. Kupilih yang bunyinya paling oke menurutku, yaitu "Tuiiiit, tuiiiiiiiiiiit...!"
![]() |
Foto pinjam google.com |
Berkat
hp ini pacaran semakin lancar dan langgeng. Tak ada lagi berantem
karena salah satu kelamaan nunggu di pengkolan. Gara-garanya
miskomunikasi beda waktu berangkat dari kos masing-masing. Sejak
masing-masin pegang HP janjian jadi lebih tepat waktu. Nggak perlu SMS
atau telpon, biar nggak menyedot pulsa. Cukup memanfaatkan fasilitas 3
detik pertama percakapan gratis.
Penggunaan
3 detik pertama yang gratis ini butuh keahlian. Penelpon harus
menyiapkan satu kata berdurasi kurang dari 3 detik yang langsung
diucapkan begitu si penerima nyambung. Satu kata_putuskan_satu
kata_putuskan. Penerima juga harus sigap. Memencet tombol terima saat HP
sudah ditelinga. Jadi nggak ada kata terlewat. Gitu sampai dapat satu
kalimat. Bahkan berkalimat-kalimat semalam suntuk rumpi bisa gratis asal
sudah ahli misscall 3 detik. *nyengir*
Dan
bisa ditebak, urusan pembayaran hutang HP ini pun berlarut-larut. Ya
darimana aku bayarnya? Masih kuliah, belum ada penghasilan. Saat
lebaranpun uang dari sodara nggak juga dibayarkan. Begitu ada uang aku
tergoda beli baju dan sepatu hehehe... Kan biar tambah keren dan bikin
pacar seneng *ngeles*
Untungnya aku dan pacarku itu menikah. Jadi nggak perlu bayar hingga saat ini.
Dianggap lunas. Malah sudah kuganti dengan beberapa smartphone dari hasil ngeblog. Huaaaahahahaha...*bangga*
Semua foto dan video dalam postingan ini adalah hasil pencarian di google dengan kata kunci Siemen C30
Comments
Post a Comment
Sharing yuk pengalaman anda :)